Aplikasi acian sangat tergantung dari kualitas plesteran.Kualitas plesteran yang baik akan menghasilkan acian yang baik pula. Plesteran harus rata dan halus sehingga akan menghemat bahan acian.
Jika pasir yang digunakan untuk plesteran mengandung lumpur terlalu tinggi, maka plesteran akan terjadi penyusutan yang tinggi sehingga plesteran akan terjadi retak.
Sebelum dilakukan acian plesteran harus kering dan tidak terjadi lagi penyusutan
Seharusnya acian dilakukan pada plesteran berumur 2-3 Minggu untuk dinding dalam sedangkan untuk dinding luar bisa lebih cepat (2 Minggu). Apabila acian terlalu cepat dilakukan maka dapat menimbulkan retak pada acian.
Jika dinding bata sangat basah pada saat dilakukan plesteran, maka air akan terperangkap sehingga diperlukan waktu lama untuk mengeluarkan air tersebut.
Membasahi Plesteran
Membasahi plesteran pada saat akan melakukan acian adalah penting, hal tersebut untuk menghindari agar acian (White Mortar) tidakterlalu cepat kering. Semen pada White Mortar sangat membutuhkan air untuk proses hidrasi. Jika acian terlalu cepat kering maka hasil acian akan lunak dan permukaan acian akan berdebu.
Apabila waktu yang dibutuhkan dari selesai penghamparan acian sampai acian dapat dipoles sekitar 20-30 menit maka kelembaban plesteran cukup. Tetapi apabila kurang dari 20 menit berarti plesteran terlalu kering dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembab.
Tebal acian harus 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan mengering terlalu cepat. Apabila lapisan pertama kurang dari 1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.
Apabila pada plesteran banyak lubang maka satu hari sebelum dilakukan acian, lubang – lubang tersebut harus ditutup.
Apabila tebal acian lebih dari 3 mm, maka harus dilakukan dua lapis. Biarkan lapisan pertama kering selama beberapa hari baru dulakukan lapis berikutnya.
Jalur Pipa Listrik
Sebelum acian White Mortar dilakukan jalur pipa listrik harus ditutup terlebih dahulu dengan plesteran.
Komposisi campuran untuk plesteran dan untuk menutup jalur pipa listrik harus sama. Apabila tidak sama akan terjadi perbedaan pengeringan pada saat dilakukan acian, sehingga penyelesaiannya akan lebih sulit.
Kepala Plesteran
Komposisi campuran untuk kepala plesteran juga harus sama dengan plesteran sehingga waktu pengeringan pada saat dilakukan acian akan sama / merata.
Kolom Praktis
Antara kolom praktis dan dinding bata sering terjadi retak akibat berbagai gerakan dan penyusutan. Untuk menghidari hal tersebut bisa dibuat tali air antara kolom praktis dengan dinding bata atau dengan menambahkan lem putih pada adukan plesteran.
Perbandingan campuran acian White Mortar adalah 2-2,5 TR30 : 1 air (berdasarkan volume). Pencampuran dapat dilakukan dengan tangan atau mesin mixer. Pencampuran dengan mixer akan menghemat penggunaan air.
Campuran jangan terlalu encer seperti acian semen abu – abu karena akan mengakibatkan terjadinya susut dan hasilnya lebih lunak.
Lebih baik pencampuran dapat dilakukan dengan cara direndam seperti yang telah dilakukan beberapa tukang. Caranya isi ember dengan White Mortar s
ebanyak maksimal 3/4 ember, kemudian rendam ember yang telah terisi White Mortar tersebut, biarkan beberapa saat sampai gelembung udara dari ember tersebut tidak ada. Angkat ember tersebut kemudian tuangkan airnya dan adukan bisa digunakan.
Roskam
Sebaiknya menggun
akan roskam besi atau paralon untuk melakukan aplikasi acian White Mortar TR30 dan ketika setengah kering poles acian tersebut menggunakan styrofoam untuk mendapatkan permukaan halus.
Penggunaan roskam kayu akan membuat adukan lebih kental dan hasilnya kurang halus. Begitu juga apabila kantong semen digunakan untuk memoles hasilnya kurang bagus dan hasil acian kelihatan kotor.
Jaga peralatan dan ember agar tetap bersih dan tidak terkontaminasi aplikasi semen abu – abu.
Sudut Luar
Bagian sudut luar harus menggunakan profil logam atau plastik, tetapi hal ini tidak biasa digunakan di Indonesia. Bisa juga untuk sudut luar ditambahkan semen putih sebanyak 10-20 % untuk mendapatkan hasil lebih keras.
Untuk aplikasi acian dinding beton dan plafon beton dapat menggunakan White Mortar TR30 dengan menambahkan 2% (berdasarkan volume) lem putih. Lem putih tersebut untuk menambah kekuatan dan fleksibilitas.
Dinding Luar
Untuk dinding luar dapat menggunakan White Mortar TR30 tetapi aplikasinya harus lebih hati-hati harus dipastikan dinding dalam keadaan lembab.Pada saat aplikasi harus terlindung dari sinar matahari dengan menutup terpal. Hal tersebut agar acian tidak terlalu cepat kering.
Bagian atas permukaan dinding yang tidak tertutup atap dan dapat menyerap air hujan, permukaan acian harus dibuat sedikit miring sehingga air cepat mengalir. Dan tambahkan lem putih sebanyak 5 % pada White Mortar untuk aplikasi tersebut. Hal ini untuk memberikan daya tahan terhadap air. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap air sebelum acian berumur 1 bulan dilakukan pengecatan minimal satu lapis.
Perbaikan Retak
Perbaikan keretakan dapat dilakukan dengan menggunakan White mortar TR30 dengan mencampur 5% lem putih. Retak rambut sering terjadi pada acian namun hal tersebut tidak akan muncul kembali setelah dilakukan pengecatan, kecuali retak tersebut diakibatkan retak struktural yang masih bergerak.
Pengecatan
Pengecatan dapat dilakukan setelah acian berumur 5 hari, dan apabila alkali maksimal PH = 9 dan kelembaban dinding maksimal 14%.
White Mortar TR30 sudah putih dan tidak memiliki masalah dengan alkali, berbeda dengan acian tradisional. Acian TR30 tidak perlu plamir atau cat dasar. Pengecatan cukup dilakukan dua lapis, cat yang berkualitas akan memberikan hasil yang baik.
Komentar
Posting Komentar