
Para nelayan di Tanjung Kait, Banten menemukan cara yang lebih baik untukmembuat perahunya kedap air.
Pada bulan Juli yang lalu, salah seorang Technical Engineer Tiga Roda menerima telepondari toko di Tanjung Kait dengan permintaan yang tidak seperti biasanya.Mereka bertanya jika TR30 dapat digunakan sebagai bahan kedap air dan untuk melindungi perahu kayu para nelayan?
Saya jawab, ini tidak mungkin untuk banyak alasan dan tidak merekomendasikan. Tetapi, para nelayan mengabaikan masukan kami dan tetap menggunakan TR30. Baru-baru ini, Technical Support kami , Firdaus dan Ismail mengajak saya ke Tanjung Kait untuk melihat langsung hasil dari aplikasi yang tidak biasa ini.
Nelayan di Tanjung Kait hidup dari mencari rajungan dan secara tradisional mereka menggunakan semen untuk membuat kedap perahu kayu mereka. Biasanya semen diaplikasikan dengan campuran lem putih, setelah itu dicat dengan cat akrilik. Dan biasanya hanya bertahan satu bulan, karena lapisan ini akan pecah dan lepas. Sekarang mereka menggunakan TR30 Acian Putih dan didapatkan hasil yang masih baik setelah lebih dari tiga bulan.
TR30 Acian Putih diaplikasikan dengan menggunakan tangan dan mereka sudah dapat melaut lagi pada hari berikutnya. Mereka sangat senang karena TR30 lebih murah, lebih ringan dan tahan lebih lama dibandingkan dengan lapisan semen. Mereka juga menyukai warna putih dari TR30 yang dapat membuat cat di perahu terlihat lebih terang.
Mereka memakai 3.5 kg lem putih dengan 40 kg TR30 dan ini sudah cukup untuk membuat kedap air seperti yang diinginkan. Aplikasi yang sangat ekstrem
karena mortar terus menerus dalam kondisi basah di bagian bawah perahu, dan
kondisi kering di bagian atas dari permukaan air and terus menerus dalam kondisi basah dan kering pada saat perahu digunakan di laut.
Ini adalah salah satu inovasi dari penggunaan TR30 Acian Putih dan solusi yang lebih murah dan lebih baik untuk para nelayan di Tanjung Kait.
Komentar
Posting Komentar